OPERA TIKUS

AH...
CIT, CIT, CIIITT....
ANAKKU KAU HAUS, MERAH?
MINUMLAH, SEDOT PUTING INI SEPUASMU
MESKI PERUT IBUMU INI TERASA PERIH
NGINTIR-NGINTIR.

CIT, CIT, CIT....
MERAH, MENGAPA KAU TETAP MENANGIS?
SEDOTLAH MESKI PUTING INI TERASA PEDIH
KAU TIDAK PUAS MERAH?
APA AIR SUSU INI SUDAH KERING?

CIT, CIT, CIT
MERAH, MENGAPA KAU MASIH MELOLONG JUGA?
OH... MERAH DIAMLAH
ADA KUCING YANG KENCING DI SANA
MARI KITA DEKATI
BIAR AIR KENCINGNYA MENGOBATI HAUSMU DAN DAHAGAKU

MEONG....
AWAS MERAH, SEMBUNYI CEPAT!
CIT, CIT
SUDAHLAH MERAH
NIKMATI APA YANG ADA PADAKU
DIA GARANG MERAH
DIA LEBIH SUKA AIR KENCINGNYA TERTELAN BUMI
MERAH....
KITA OBATI HAUS KITA DENGAN
AIRMATA INI.




CATATAN: puisi ini memang terkesan jorok dan seronok
dibuat tanggal 17 Juni 1991