Oleh: Wiwin Patma Dewi,S.Pd
Dalam
sebuah rumah tangga, kehadiran anak merupakan hal yang diidamkan. Setelah
menikah pasangan suami istri tentu mendambakan mempunyai anak yang lucu, pintar,
berkebribadian baik, dan memiliki harga
diri yang baik pula. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan harga diri itu?
Pentingkah harga diri itu? Bagaimana kiat untuk mengembangkan harga diri anak?
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, harga diri berarti nilai/mutu seseorang.
Sedangkan menurut Deborah K. Parker,M.Ed, harga diri adalah kita merasa senang,
bahagia, dan bangga terhadap diri kita sendiri. Dengan kata lain kita bahagia
menjadi diri kita sendiri dan yakin dengan nilai intrinsik yang kita miliki
sebagai seorang individu yang unik.
Harga
diri memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Memiliki
harga diri yang baik berarti kita memiliki kepercayaan terhadap diri kita
sendiri. Kepercayaan diri sering menjadi kunci kesuksesan dalam berbagai bidang
kehidupan yang akan berpengaruh terhadap hubungan pribadi, motivasi, dan
kesuksesan kerja.
Harga
diri membantu kita mendapatkan kebahagiaan, keuletan, kreativitas, kemampuan
untuk memberi dan memegang komitmen orang lain, akal sehat (Deborah K. Parker,
M.Ed)
Saat
ini tantangan yang dihadapi orang tua jauh lebih berat dibandingkan sepuluh
tahun silam. Masyarakat mengalami perubahan dengan cepat, yang dapat
mempengaruhi harga diri seseorang. Perubahan-perubahan sosial itu berlangsung
dalam sebuah kontek yang semakin menghimpit posisi orang tua. Sebagai contoh,
banyak anak muda yang berjalan pada jalur yang keliru dan melanggar hukum.
Dalam kehidupan bermasyarakat, orang lebih mudah untuk merendahkan orang lain,
mencaci, mengkritik, ketimbang menyetujui, memuji, dan menikmati.
Lantas
bagaimanakah kiat kita sebagai orang tua untuk dapat mengembangkan harga diri
anak?
Dalam hal pendidikan anak, para ahli pendidikan
mengatakan bahwa apa yang orang tua lakukan pada tahun-tahun awal kehidupan
anak bisa berpengaruh besar terhadap kepribadian pada masa selanjutnya. Masa
anak-anak adalah saat terbaik untuk membangun harga diri.
Agar
peran kita sebagai orang tua sukses dalam menjalankan peran pengembangan harga
diri anak, maka yang perlu kita lakukan adalah:
1.
Menjaga hubungan
orang tua - anak tetap hangat dan stabil
2.
Pertahankan
terciptanya sebuah sebuah lingkungan yang konsisten dan bisa diprediksi oleh
anak-anak kita.
3.
Tekan seminimal
mungkin terjadinya permainan kekuasaan (power play) dan perselisihan yang dapat
merusak hubungan orang tua – anak.
4.
Perhatikan
komitmen orang tua kepada anak dan tunjukkan bahwa orang tua memahami si anak
dan berada di pihak si anak(Deborah K. Parker, M.Ed)
Untuk menjalankan poin-poin di atas, orang tua bisa memulai dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
-
Identifikasilah
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki anak, dan harapan-harapan orang tua yang
tidak terdapat pada diri si anak.
-
Kita lihat
apakah ada kekuatan anak yang kita sukai tetapi bertentangan dengan apa yang
tidak kita sukai. Misalnya orang tua menyukai kekuatan anak dalam hal cepat
mengambil keputusan tetapi orang tua tidak menyukai sifat anak yang keras
kepala.
-
Tulislah hal-hal
yang disukai anak dan yang dibenci anak. Misalnya makanan, warna baju,
bagaimana anak mengisi waktunya dan lain-lain.
-
Kita juga harus
memikirkan bagaimana kita memberi ruang kepada anak agar si anak menjadi diri
mereka sendiri, melakukan sesuatu yang ingin dilakukannya. Misalnya anak gemar
sepak bola, tapi apakah kita telah memberikan kesempatan pada si anak untuk
melakukan dan mengembangkannya?
-
Dari waktu ke
waktu ceritakan kepada anak, hal apa yang kita sukai dari si anak. Dengan
demikian anak akan merasa bangga dengan dirinya dan terus mencoba untuk
melakukan hal yang disukai orang tuanya.
-
Hargailah anak
kita.
-
Luangkan waktu
untuk bersama si anak. Sesibuk apapun kita harus berusaha untuk tetap dekat
dengan anak. Meskipun hanya sekedar menyapa, menanyakan keadaannya.
-
Beri mereka
kepercayaan.
-
Hormatilah
mereka.
-
Tunjukkan
komitmen orang tua kepada anak.
-
Posisikan diri
kita di pihak anak. Maksudnya adalah kita sebagai orang tua menjadi tumpuan
terakhir tempat berlindung saat anak menghadapi tekanan.
Meskipun kita telah melakukan banyak hal seperti tersebut di atas, orang
tua harus tetap berhati-hati dengan respon dan perilaku kita yang dapat merusak
harga diri anak. Ada beberapa hal yang harus kita hindari selama proses
pengembangan harga diri anak, antara lain:
-
Memberi
dorongan/cinta bersyarat agar anak berbuat baik.
-
Mencampuradukan
kritik terhadap sesuatu yang dilakukan anak dengan kepribadiannya. Ini
maksudnya jika anak ke luar dari batasan-batasan yang telah kita tentukan,
jangan memprotes dirinya tapi proteslah yang dilakukannya. Misalnya jangan
mengatakan “kamu bodah” tetapi katakanlah “itu perbuatan yang bodoh”.
-
Menyalahkan
mereka jika ada sesuatu yang keliru. Misalnya berkata “ ini salahmu. Jika kamu
tidak membuatku marah, saya tidak akan menjatuhkan piring”. Sikap menyalahkan
menimbulkan rasa bersalah dan malu, sehingga anak akan terbebani.
-
Jangan menghina
mereka. Misalnya dengan mengeluarkan kata-kata “ kamu memang anak tidak
berguna, bebal, bodoh”.
Orang tua kadang sama sekali tidak menyadari pengaruh
kata-kata buruk semacam itu.
(Deborah K. Parker, M.Ed)
Demikian tulisan saya, semoga bermanfaat. Sebagai
bahan renungan kita, mari kita simak syair berikut ini:
Anakmu bukan milikmu.
Mereka putra-putri Sang Hidup yang rindu pada diri
sendiri.
Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau.
Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu.
Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan
bentuk pikiranmu.
Sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.
Patut kau buatkan rumah untuk raganya, tapi tidak
untuk jiwanya.
Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi, sekalipun dalam impian.
Kau boleh berusaha menyerupai mereka, namun jangan
membuat mereka menyerupaimu.
Sebab hidup ini tidak berjalan mundur, pun tidak
tenggelam di masa lampau.
.. . . . .(Kahlil Gibran)
Penulis
adalah guru SDN 1 Kedungsarimulyo, Welahan Jepara.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi apresiasi coretan saya dengan meninggalkan komentar......